#

Senin, 07 Februari 2011

Pemimpin VS Pimpinan


Oleh: Fahri Hidayat

Jabatan kepemimpinan selalu saja menjadi ajang kompetisi. Orang-orang berlomba-lomba untuk bisa menjadi seorang pimpinan. Baik dari level tertinggi seperti Presiden, hingga level paling bawah, seperti kepala desa. Bahkan jabatan ketua takmir, ketua RT, atau ketua sebuah komunitas kecil pun tetap saja menjadi perebutan.

Artinya, banyak sekali orang yang ingin menjadi pemimpin. Motifnya beragam. Ada yang mengharapkan materi dari jabatan kepemimpinannya, dan ada juga yang hanya ingin mendapatkan sebuah penghargaan dari masyarakatnya seperti pujian, penghormatan, dan lain sebagainya. Dan ada juga yang menginginkan keduanya, materi dan penghargaan.

Namun, ternyata banyak sekali para pimpinan yang tidak mampu menjadi pemimpin. Pemimpin dan pimpinan tentu berbeda. Pimpinan hanyalah orang yang menduduki jabatan kepemimpinan. Ia belum tentu bisa memimpin. Sedangkan pemimpin adalah orang yang benar-benar memimpin walau tidak memiliki jabatan kepemimpinan apapun. Pemimpin sejati tentu akan selalu mendapatkan hati di masyarakatnya, walau secara resmi ia bukanlah pimpinan.

Seorang kepala sekolah adalah pimpinan di sekolah. Namun belum tentu ia adalah pemimpin di sekolah tersebut. Bayangkan saja jika seandainya pada suatu hari kepala sekolah memberikan instruksi kepada bawahannya. Instruksi tersebut ternyata tidak di di jalankan oleh bawahannya karena ada provokasi dari seorang guru. Jika yang terjadi seperti ini, siapa yang sebenarnya memimpin?

Maka, menjadi pemimpin tidak harus menduduki jabatan tertentu. Jabatan kepemimpinan bisa di gantikan oleh siapapun tanpa terkecuali. Namun peran dan fungsi kepemimpinan tidak selalu bisa di gantikan. (sumber: http://fahrihidayat.blogspot.com)