#

Jumat, 29 Oktober 2010

INSPIRASI DARI PARA TOKOH PERUBAHAN


Oleh: Fahri Hidayat

Dunia ini memang sangat luas. Bahkan karena luasnya, manusia tidak akan pernah bisa menjangkaunya secara total walaupun menghabiskan seluruh usianya sekalipun. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang, itu artinya masih sangat banyak hal-hal baru yang belum terjamah oleh manusia. Generasi yang hidup pada hari ini mewarisi pengetahuan dari generasi sebelumnya, kemudian mengembangkannya dan mengkolaborasikannya dengan pengetahuan baru yang mereka peroleh. Hasil dari penyempurnaan itu adalah pengetahuan baru untuk hari ini.

Namun ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada pada hari ini bukanlah hasil final, karena orang-orang yang hidup pada generasi yang akan datang pasti akan mengembangkannya lagi dan menyempurnakannya. Ilustrasi sederhana ini pada akhirnya menuntun kita untuk menyimpulkan bahwa dunia ini tidak di desain untuk satu generasi saja, namun untuk diwariskan dan di kembangkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Jadi, harus ada proses regenerasi disini, baik dalam sekup mikro seperti pendidikan dalam keluarga ataupun dalam sekup makro seperti pengembangan kurikulum pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah.

Di dalam dunia yang luas ini ada kehidupan yang juga komplek. Bukan hanya komplek dengan beragam makhluk hidup yang jumlahnya sangat beraneka ragam dan tidak semuanya teridentifikasi, tapi juga komplek dengan beragam masalah yang ada. Namun, seluas apapun dunia ini, dan sekomplek apapun masalah-masalah yang ada, sejarah membuktikan bahwa sejak bermulanya kehidupan ini selalu di gerakkan oleh kaum minoritas, mereka adalah para tokoh perubahan.

Para tokoh perubahan memang banyak jumlahnya, namun sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah semua manusia yang ada. Oleh karenanya kita bisa menghafalkan nama-nama tokoh-tokoh itu dan mempelajari biografinya. Mereka adalah segelintir orang yang memiliki kepribadian besar, cita-cita yang melangit, dan semangat yang menggelora.

Ternyata diantara faktor-faktor yang menjadikan mereka menjadi tokoh besar adalah keberanian untuk melakukan sesuatu yang berbeda dengan kebiasaan dan adat kaumnya atau bahkan menentangnya jika memang kebiasaan itu salah dari dimensi akidah.

Nabi Muhammad yang oleh Michael Hart dalam bukunya 100 Tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah umat manusia, terlahir dan dibesarkan di tengah lingkungan penyembah berhala, pada saat dia dewasa, ia justru membawa ajaran yang sangat bertolak belakang dengan ajaran kaumnya.

Nabi Musa yang kisah eksodusnya di tulis dalam Al-Quran dan Bibel itu sejak kecilnya diasuh oleh keluarga Istana Mesir yang musyrik. Ia besar dalam lingkungan itu. Namun ia kemudian membawa ajaran tauhid yang menentang ajaran yang ada di lingkungan tempat dia di besarkan. Ia berani menantang arus dimana ia dibesarkan dulu.

Lingkungan yang berbeda itu ternyata mendidik para tokoh-tokoh besar sehingga memiliki kepribadian yang tangguh dan mental baja. Memang benar, lautan yang tenang tidak akan pernah bisa mencetak seorang pelaut yang tangguh. Pelaut yang tangguh adalah mereka yang terbiasa berenang melawan ombak yang bergelombang.
(sumber: http://fahrihidayat.blogspot.com)