#

Kamis, 16 September 2010

SELAMAT TINGGAL KEGAGALAN!



Oleh: Fahri Hidayat

Ada seorang anak kecil yang sedang belajar mengendarai sepeda mini. Ia berangkat dari sebuah keinginan, yaitu untuk bisa bersepeda santai seperti teman-teman sebayanya. Itulah yang membuatnya memutuskan untuk mulai belajar. Namun, pada saat ia mulai mencoba, ia terjatuh sehingga kakinya terluka. Sang anakpun menangis karenanya. Apakah ini berarti sang anak gagal meraih impiannya untuk dapat mengendarai sepeda?

Jawabannya adalah tergantung bagaimana sang anak menyikapi kejadian tersebut. Jika setelah terjatuh ia masih terus gigih untuk mencoba, dan mungkin terjatuh lagi, lalu ia bangkit lagi dan terus mencoba, maka ini berarti kegagalannya dalam mencoba adalah bagian dari proses belajarnya. Hingga akhirnya iapun akan mulai terbiasa dan benar-benar bisa mengendarai sepeda dengan baik.

Namun jika setelah terjatuh itu sang anak lantas tidak mau lagi mencoba, karena alasan apapun itu, maka kegagalannya dalam mencoba itu merupakan hasil akhir. Dan ia mungkin tak akan pernah terjatuh lagi karena mencoba mengendarai sepeda, namun ia juga tak akan pernah bisa mengendarai sepeda untuk selamanya!

Setiap orang yang saat ini berada pada puncak kesuksesannya adalah orang yang paling sering mengalami kegagalan. Masalah terbesar yang membatasi antara kita dengan kesuksesan sebenarnya bukan terletak pada kegagalan. Namun justru terletak pada bagaimana kita menyikapi kegagalan tersebut.

Kegagalan jika kita lihat sebagai hasil akhir, maka ia benar-benar akan menjadi sebuah kegagalan yang sempurna. Lain lagi kisahnya jika kita melihatnya sebagai bagian dari proses, maka ia bukan merupakan akhir dari sebuah episode, namun masih ada lagi kisah yang mungkin lebih baik setelah melewati kegagalan itu. Kuncinya adalah bagaimana kita menyikapinya. Jika kita kemudian berpusus asa dan tidak lagi melanjutkan apa yang telah kita usahakan, itu artinya kita telah melarikan diri dari lingkaran masalah. Ya, kita mungkin tidak akan mendapatkan kegagalan yang serupa, namun kita juga tidak akan mungkin mendapatkan apa yang kita perjuangkan.

Alloh tidak pernah berjanji pada hambanya untuk melepaskannya dari masalah. Namun, Alloh berjanji untuk membantu hambanya supaya dapat keluar dari masalahnya dengan baik. Karena masalah adalah sarana yang akan membuat kita belajar. Kegagalan adalah bagian dari masalah. Maka lihatlah ia sebagai proses dari sebuah episode kehidupan yang penuh liku ini. Dengan demikian, kita akan selalu berfikir untuk mencari cara untuk bangkit kembali ketika kita sedang mengalami kegagalan.

Ingatlah, satu-satunya alasan mengapa orang tidak pernah terjatuh adalah karena ia tak pernah berani untuk berlari. Mencoba kemudian salah, itu jauh lebih baik dari pada tidak pernah salah karena memang tidak pernah mencoba. Kegagalan bukan akhir dari sebuah cerita, namun batu loncatan yang membuat kita berinstrospeksi dan melangkah kembali dengan lebih baik. Selamat tinggal kegagalan! (http://fahrihidayat.blogspot.com)